Bupati Arhawi Hadiri Launching BI Jangkau di Wakatobi

Bupati Arhawi Hadiri Launching BI Jangkau di Wakatobi
Bupati Arhawi Hadiri Launching BI Jangkau di Wakatobi

Wakatobi, Koransultra.com -Bupati Wakatobi Arhawi menghadiri Launching BI Jangkau dan Penyerahan PSBI Pengembangan Komoditas Rumput Laut yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra. Bertempat di taman budaya Wakatobi, Senin (9/9/2019).

Bupati Wakatobi Arhawi mengatakan setelah kami menyimak apa yang disampaikan oleh kepala perwakilan bank indonesia sultra tentang program BI Jangkau, Saya atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten Wakatobi menyambut baik program tersebut.

“Semoga apa yang menjadi tujuan utama program ini, untuk mempercepat distribusi uang layak edar dan penyerapan uang tidak layak edar yang menjangkau seluruh kecamatan dan desa pada wilayah 3T (Terpencil, Terdepan dan Terluar) dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif untuk masyarakat kabupaten Wakatobi,” ujarnya.

Arhawi juga berharap dengan adanya program ini benar-benar dapat menjaga kelancaran sistem pembayaran tunai dengan memastikan ketersediaan uang dimasyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, sesuai pecahan, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar dapat kita capai sesuai dengan tujuan kita bersama terutama di masyarakat kabupaten Wakatobi.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya nyata perwakilan bank indonesia sulawesi tenggara yang telah memberikan bantuan sosial untuk mendukung perekonomian daerah kabupaten Wakatobi, dan kami berharap dengan  bantuan ini, para pembudidaya rumput laut di kabupaten Wakatobi semakin berdaya dan sejahtera. Semoga apa yang kita lakukan merupakan kebijakan yang terbaik demi kemajuan dan kejayaan Wakatobi dan Sulawesi Tenggara pada umumnya,” tukasnya.

Bupati Arhawi Hadiri Launching BI Jangkau di Wakatobi

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Suharman Tabrani menjelaskan bahwa BI Jangkau adalah program perluasan layanan kas Bank Indonesia kepada masyarakat hingga ke desa-desa melalui jaringan kantor perbankan atau pihak lain yang ditunjuk Bank Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan distribusi uang layak edar sekaligus mempercepat penyerapan uang lusuh tidak layak edar sehingga kualitas uang beredar di masyarakat diharapkan dapat meningkat,” kata dia.

Pihaknya juga terus mengajak masyarakat untuk menjaga kualitas Rupiah dengan mengamalkan 5 Jangan; jangan dicoret, jangan dilipat, jangan dibasahi, jangan diremas, dan jangan di steples.

“Tidak kalah pentingnya juga masyarakat untuk mengenali ciri keaslian uang Rupiah dengan semboyan 3D ; dilihat, diraba, diterawang agar terhindar dari kerugian akibat uang palsu,” pesannya.

Kontributor: Surfianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *