Raha, Koransultra.com – Polres Muna menggelar acara malam pisah sambut Kapolres Muna antara pejabat lama dengan pejabat baru di halaman Polres Rabu 18 September 2019.
Pejabat lama AKBP Agung Ramos P Sinaga, pindah tugas menajdi Kapolres Buton dan digantikan dengan AKBP Debby Asri Nugroho selaku pejabat baru untuk menahkodai Polres Muna.
Acara tersebut juga dihadiri tiga wilayah hukum Polres Muna, yakni tuan rumah LM Rusman Emba selaku Bupati Kabupaten Muna, LM Rajiun Tumada, Bupati Muna Barat (Mubar), Abu Hasan Bupati Buton Utara (Butur), Serta dihadiri unsur forkopimda serta jajaran toko masyarakt.
Pada kesempatan yang sama Bupati Muna LM Rusman Emba menyatakan, bahwa terimai kasih Kapolres Buton AKBP Agung Ramos P Sinaga atas kerjasamanya selama bertugas di Muna dan selamat datang AKBP Debby Asri Nugroho.
“Kami sebagai pemerintah Kabupaten Muna sangat terbantu, sudah memberikan rasa aman dan nyaman selama 2,4 tahun pak Agung Ramos menjadi Kapolres, “ujar.
Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada hal senada. Ia juga menyampaikan tugas kepolisian sangat jelas yang pertama pembinaan kantikmas, penegakan hukum dan melindungi dan mengayomi ditiga wilayah hukum Polres Muna.
“Saya mengucapkan selamat datang Kapolres Muna yang baru menjabat, semoga bisa menciptakan situasi dan kondusif di wilayah yang kita cintai bersama. Terhadap Agung Ramos jalan semoga sukses ditempat tugas batunya,” cetusnya.
Sambutan Bupati Abu Hasan Bupati Butur, ucapan yang sama atas pisah sambut tersebut, Ia juga menyampaikan, kita tidak ragukan lagi prestasi dan dedikasi dari Polri dalam menunaikan tugasnya dengan berbagai problematika.
“Saya ingatkan pak Kapolres baru, wilayah Butur tentu jauh yang dimana transportasi melintas laut dan perjalan darat menelan waktu selama 2 jam, saya berharap agar bisa kesana,” bebernya.
Selain itu pisah sambut Agung Ramos, mengatakan selama 2,4 tahun mengemban tugas bayak sekali permasalahan namun bisa diselesaikan dengan secara Siraturahim. Kemudian merubah mensit perangi kemiskinan ekonomi itulah yang kita lawan, bukan kita melawan sesama masyarakat.
“Masyarakat Muna itu humanis masyarat yang bersaudara, jika ada kata kata yang salah selama saya bertugas mohon dimaafkan,” sampainya.
Kontributor: Bensar Sulawesi
