Pesilat Asal Muna Lolos PON di Papua, Ketua IPSI Janjikan Bonus Rp10 Juta

Wiwik Nirwana Hara asal Muna meraih tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 didampingi pelatih Lasmi Hengga
Wiwik Nirwana Hara asal Muna meraih tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 didampingi pelatih Lasmi Hengga

Raha, Korasultra.com – Pesilat asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, Wiwik Nirwana Hara meraih tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 mendatang.

Wiwik lolos ke PON, mewakili Sultra setelah mengalahkan pesilat asal Sulawesi Utara (Sulut) Meissy Gloria Tampi, babak semi final nomor tarung putri kelas F (70-75 kg) kejurnas Pra-PON, di padepokan pencak silat TMII, Jakarta Timur, pada tanggal 12-16 November 2019.

Fajar Wunanto Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara mengatakan, Seleksi Pra-PON merupakan domain provinsi, tetapi Pemda Muna tidak terlepas memberikan perhatian penuh.

“Bentuk perhatikannya yakni diberikan uang saku bagi atlet dan pelatih, maka atlet lolos PON diberikan bonus Rp10 juta,” ujar, mantan Atlet pelari sprinter 100 dan 200 Meraih medali emas di ajang Porda.

Mejelskan, Pencak Silat salah Cabor unggulan, apa lagi saat ini perkembangan Pencak silat cukup pesat berbagai prestasipun sudah  berhasil di raih di beberapa kejuaraan, baik didalam maupun di luar Kabupaten Muna.

Menyebut, SMP saat ini diikutkan ekstrakurikuler pencak silat, diharapkan bisa dikembangkan juga pelajaran. Sehingga, aktivitas anak-anak menjadi terarah. Pencak silat ini merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang zaman dulu.

“Pencak silat Muna tentu kita bangkitkan kembali, mislanya PPLP yang terputus akan diaktifkan kembali, saya akan komunikasi dengan provisi, ketua KONI dan kadis Dispora Pemprov Sultra” cetusnya sekaligus Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Muna.

Pelatih pencak silat Muna Lasmi Hengga, yang ikut mendampingi Wiwik ke Jakarta mengatakan, perjuangan yang membanggakan dan sangat puas buatnya.

“Sudah merebut tiket ke PON, Wiwik adakan pemulihan karena cedera pada lutut,” bebernya dihubungi melalui via handphone Jum’at 15 November 2019.

Pihaknya, sekarang tinggal bagaimana dukungan pemerintah Pemrov Sultra untuk memforsir peningkatan perfoma atlet dengan pola latihan tersentralisasi pada waktu yang tersisa menuju PON.

“Jangan hanya mengharap prestasi atlet tapi kondisi tidak diperhatikan, terutama fisik karena persiapan ke PON berat tantangan,” imbuhnya.

Kontributor: Bensar Sulawesi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *