Lasusua, Koransultra.com – Pemerintah Desa kalu-kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kolaka Utara (Kolut), membagikan bantuan sembako kepada warganya, Senin (4/5/2020).
Sembako tersebut merupakan bantuan yang dibeli langsung oleh Kapala Desa (Kades) menggunakan dana pribadi.
Kades Kalu-kaluku, Ahmad Randi mengatakan sembako tersebut merupakan upaya Pemdes untuk membantu semua warganya yang terdampak akibat Covid 19.
Menurut Ahmad Randi, Sembako ini hanya menyasar warga yang belum menerima bantuan. Bantuan Sembako berupa beras 10 kilo per sak, Mie instan dan telur tersebut akan dibagikan kepada 120 KK disetiap Dusun. Proses penyalurannya sendiri melibatkan semua tim relawan Covid 19 dari rumah ke rumah.
“Sebenarnya sekitar 115 KK, lebihnya kita ambil sebagian dari peserta penerima PKH dan BPNT. Tapi hanya yang memang betul-betul membutuhkan. Kecuali PNS dan penerima bantuan lainnya itu tidak dapat,” jelas Ahmad Randi.
Inisiatif Ahmad Randi untuk menggunakan dana pribadi bukan tanpa alasan, kata dia hal ini dilakukan untuk meminimalisir ketimpangan ataupun kecemburuan sosial yang suatu saat akan terjadi.
“Kita tau kan bagaimana sikap warga ketika ada yang terima bantuan dan ada yang tidak, pasti akan ada yang cemburu. Dari pada nantinya terjadi lebih baik saya berkorban,” kata Ahmad Randi.
“Jadi dengan adanya bantuan ini tidak ada lagi warga yang merasa dirinya di anak tirikan oleh Pemdes karena tidak terdata dalam bantuan lain,” ujar Ahmad Randi.
Dia hanya berharap bantuan yang tersalur dapat bermanfaat bagi warga yang menerima ditengah pandemi Covid 19.
Sementara ketua Badan Permusyawaran Desa (BPD) Desa Kalu-kaluku, Sukrianto mengapresiasi langkah Kades tersebut.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan kepada warga yang belum menerima akan berdampak positif pada keharmonisan antar warga dengan Pemdes.
“Perlu kita ketahui, karakter warga setiap desa pasti berbeda-beda, ada pro dan kontra. Apalagi ini soal bantuan pasti sangat sensitif. Makanya langkah Pemdes untuk meratakan bantuan ini sudah tepat untuk meredam sorotan warga,” kata Sukrianto.
“Kami selaku BPD hanya memantau dan menyetujui kebijakan Pemdes. Kalau itu positif kita dukung, kalau sifatnya mengarah ke negatif kita hentikan,” pungkasnya.
Sekedar informasi, jumlah KK di Desa Kalu-kaluku sebanyak 280 KK. Peserta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 64 KK. Untuk penerima bantuan sosial dari Pemda Kolut sebanyak 20 KK. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 50 KK serta BLT Pusat 16 KK. Sekedar catatan, dari data jumlah penerima bantuan tersebut, belum termasuk calon penerima bantuan yang telah terdata dari instansi dan lembaga lainnya.
Kontributor : Fyan