Unaaha, koransultra.com – Pemerintah Kabupaten Konawe terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program dan kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting 2024 di Ruang Rapat Pendopo Kabupaten Konawe, Kamis beberapa waktu lalu. Rapat ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, SE, S.SiT, MM, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala BKKBN, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Rapat evaluasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program-program yang telah dijalankan, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, dan merumuskan strategi yang lebih tepat sasaran untuk mencapai target penurunan angka stunting.
Pj. Bupati Konawe, Stanley, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Bersama kita saling bahu-membahu. Kita tuntaskan semuanya sesuai dengan kegiatan yang bisa kita lakukan sehingga apa yang kita targetkan bisa terealisasi,” tegas Stanley.
Stanley juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menekan angka stunting di Kabupaten Konawe.
“Kita patut bersyukur karena angka stunting di Kabupaten Konawe telah menurun dari 383 menjadi 380. Namun, kita tidak boleh lengah dan harus terus berupaya untuk menurunkan angka stunting hingga mencapai target zero stunting,” tambah Stanley.
Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH, dalam rapat ini menyampaikan 10 poin amanat dari Pemerintah Pusat yang dirangkum dalam program 10 pasti.
“Pemerintah Daerah melalui jajaran terkait harus memastikan kembali terkait pendataan ibu hamil dan balita di daerahnya untuk menjadi target, agar penanganan tepat sasaran. Selain itu, intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal harus sudah dipastikan diterima oleh ibu hamil dan balita bermasalah gizi,” jelas Ferdinand.
Ferdinand juga mengimbau agar para kader Posyandu beserta Pemerintah Kecamatan dan Desa dapat memberikan edukasi bagi ibu hamil.
“Mari kita terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencegah stunting di Konawe,” imbuhnya.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Konawe, Tam Sati Sam, SE, menyampaikan bahwa intervensi serentak pencegahan stunting sangat penting untuk dilakukan.
“Tujuan kegiatan intervensi serentak penanganan stunting adalah untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu dan mendeteksi secara dini masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi,” ujar Tam Sati Sam.
Rapat evaluasi ini menghasilkan beberapa poin penting, antara lain:
– Pentingnya meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar anggota tim percepatan penurunan stunting.
– Perlunya data akurat by name by address untuk memastikan intervensi program yang tepat sasaran.
– Pentingnya meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting.
– Perlunya dukungan dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Konawe.
Rapat ini diikuti oleh 170 orang peserta yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) se Kabupaten Konawe, termasuk para Camat dan Kepala Puskesmas.
Laporan: Nasruddin