Konawe Target Akhir 2025 Semua Desa Punya Koperasi Aktif

Unaaha, Koransultra.com – Ratusan Kepala Desa (Kades) dan Lurah se Kabupaten Konawe ikuti sosialisasi percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai upaya penguatan ekonomi berbasis koperasi, Kegiatan yang dibuka oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapaan dan dihadiri pula oleh Dinas Koperasi Pemprov Sulawesi Tenggara, Polres, Kejaksaan Negeri, serta OPD lingkup Pemkab Konawe pada Kamis 09/05/2025.

Dikesempatan tersebut, Sekda Konawe menegaskan komitmen Bupati Konawe, Yusran Akbar, agar koperasi menjadi tulang punggung ekonomi desa. “Kepala desa harus jadi motor penggerak, tapi pengelolaan koperasi harus profesional. Karena itu, kepala desa dilarang merangkap sebagai ketua koperasi,” tegasnya.

Pemkab Konawe sendiri telah menyiapkan insentif berupa pembiayaan proses notaris dan perizinan melalui APBD. “Target akhir 2025, semua desa punya koperasi aktif,” tambah Ferdinand.

Dikesempatan itu pula, Wakapolres Konawe, Kompol Jamaluddin Saho, mewakili Kapolres, menyatakan kesiapan Polri untuk mendampingi pembentukan koperasi desa. “Kami akan berikan pendampingan agar koperasi benar-benar menyejahterakan anggota dan masyarakat. Jika desa sejahtera, kabupaten dan provinsi juga akan sejahtera,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemahaman SDM pengelola koperasi terhadap aturan yang berlaku. “Kami tidak ingin ada masalah dalam pengelolaannya,” harapnya.

Kami juga mendorong penggunaan aplikasi Jaga Desa sebagai upaya preventif mencegah pelanggaran keuangan desa. Tidak boleh lagi ada kepala desa yang bermasalah hukum karena korupsi dana desa setiap tahun,” tegasnya.

Sementara Kajari Konawe yang diwakili oleh Staf Intelijen Kajar Tutun Ady Syamsuddin mengingatkan pentingnya pengawasan. Ia menyampaikan keprihatinannya atas minimnya koperasi dan BUMDes yang aktif di desa-desa.

Kami juga mendorong penggunaan aplikasi Jaga Desa sebagai upaya preventif mencegah pelanggaran keuangan desa. “Tidak boleh lagi ada kepala desa yang bermasalah hukum karena korupsi dana desa setiap tahun. Sebagai aparat hukum, kami harap koperasi ini dikelola dengan baik agar berkelanjutan,” tegasnya.

Gunakan aplikasi “Jaga Desa” untuk mencegah penyimpangan keuangan. Jangan sampai ada lagi kepala desa tersandung korupsi dana desa,” tegasnya.

Pemprov Sultra Dukung Meski Anggaran Terbatas
Kabid Koperasi Provinsi Sultra, Wawan Darmawan, mengakui keterbatasan anggaran namun menegaskan dukungan penuh. “Konawe dengan 348 desa/kelurahan harus jadi contoh. Koperasi Merah Putih ini instrumen strategis turunkan kemiskinan,” jelasnya.

Sosialisasi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta. Ketua APDESI Kabupaten Konawe yang juga Kepala Desa Momea, Jumar Lakarama mengapresiasi dan mendukung sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kab. Konawe.

Ia berjanji segera membentuk koperasi di desanya. “Kami butuh pendampingan, dan siap menjalankan program ini. Semoga dengan adanya Koperasi Merah Putih ini tidak adalagi kepala desa yang tersandung kasus korupsi karena bisa menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

Koperasi Merah Putih diharapkan jadi solusi akses permodalan UMKM desa sekaligus penguatan ketahanan ekonomi lokal. (RLS/AKBAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *