Kolaka, Koran Sultra – Akibat kemarau panjang, kamis (10/9) pukul 12.00 siang tadi, lahan kosong yang seluas kurang lebih 3 Hektoare, di lalap si jago merah.
Kebakaran lahan kosong di Lingkungan dua, Kelurahan Tahoa,Kabupaten Kolaka tersebut , sempat membuat panik warga setempat.
Pasalnya selain karena lahan kosong ini berada di sekitar pemukiman warga, kejadian kebakaran ini pula berdekatan dengan gedung Pesantren Atarbiah Islamia Tahoa.
Dan akibat kebakaran lahan ini, para santri Pesantren Atarbia Islamia ini pun, dengan panik sambil mengamankan barang barangnya di halaman pesantren.
Menurut saksi mata, seorang warga Kelurahan Tahoa, Jahrul yang sejak awal berada di tempat kejadian kebakaran tersebut mengatakan, karena dengan tiupan angin yang kencang sehingga kobaran api ini pun yang berasal dari arah timur gedung Pesantren dengan cepat merembet ke arah Gedung Pesantren Atarabiah Islamia tersebut.
“sekitar jam 12 siang, tiba tiba kobaran api perlahan merembet dan mengarah ke gedung pesantren ini pak, dan dengan spontan para santri dan warga pun langsung panik”. Terangnya
Karena di kwuatirkan akan merembet ke Gedung Pasantren, Jahrul mengakui dirinya bersama para santri serta warga Kelurahan Tahoa, dengan cepat menyiram rembetan si jago merah dengan menggunakan alat seadanya, Namun karena lahan tersebut di penuhi dedaunan kering serta tiupan angin kencang sehingga para warga merasa kesulitan dalam menjinakan rembetan api ini.
Selang beberepa jam pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Kolaka menurunkan tiga yunit mobil Damkar kelokasi lahan kosong yang kebakaran, dan al hasil derama pemadaman si jago merah yang menghanguskan lahan kosong seluas kurang lebih 3 Hektoare ini pun, dapat di jinakan setelah pihak Pemadam Kebakaran melakukan penyiraman api selama tiga jam.
Sementara itu Lurah Tahoa, Abdul Asmadi Samat mengatakan, jika lahan kosong yang mengalami kebakaran ini sebagian besar adalah masih lahan pesantren Artabia Islamia Tahoa.
Ia mengatakan, jika jauh sebelumnya dirinya sudah mengistruksikan pada warganya agar dapat berhati hati dalam menghadapi musim kemarau saat ini.
“ya benar, lahan kosong yang mengalami kebakaran ini sebagian juga adalah lahan pesantren, yang saat ini masih proses tukar guling dengan lahan masyarakat, dan sebenarnya kami dari pemerintah setempat jauh sebelumnya, sudah di instruksikan pada warga, agar ber hati hati, bahkan kami sudah sampaikan pada warga agar lahan kosong seperti ini dapat di rintis atau di bersikan, agar dapat terhindar dengan musibah seperti ini”. Terang Lurah Tahoa.
Kotributor: Miswan Okyl