Tirawuta, Koran Sultra – Panitia pengawas pemilu (panwaslu) Koltim dinilai masih belum independen. Alhasil banyak temuan warga yang sudah disetor ke Panwaslu tidak menuai hasil. Demikian dikatakan Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut dua Tentram Aris Mego MS.
“Di Koltim tidak banyak temuan pelanggaran yang diperoleh panwaslu, padahal jika melihat di lapangan dan laporan warga dalam keterlibatan PNS atau mani politik, banyak terjadi pelanggaran sebelum pemilihan ini,” kata Aris
Tidak hanya memihak, kata Politisi partai demokrasi indonesia perjuangan ini. Panwaslu juga dianggap tidak bekerja dengan baik terbukti pada saat pencabutan nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati lalu.
“Istri dari calon Bupati kami contohnya kebetulan ia PNS. Dan saat itu ia diundang oleh KPU pada saat pencabutan nomor urut, karena telah menghadiri acara tersebut maka dia dikatakan berpolitik sehingga dia dipanggil oleh panwaslu” ujarnya.
Kata dia, saat ini pihaknya merasa dirugikan dengan ketidak independen nya Panwaslu. Karena hanya mengawasi jagoannya.
“Saya merasa dirugikan, karena mereka hanya mengawasi pergerakan nomor urut dua sementara yang lain mereka hanya membiarkan pasangan yang lain melakukan pelanggaran” Ujarnya.
Aris menambahkan, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati akronim Tentram optimis memperoleh suara 60 persen di koltim dengan estimasi unggul disemua kecamatan se koltim.
Kontributor : Dekri