Polda Sultra Turun Olah TKP Buruh Tewas Tergantung

Raha, Koran Sultra – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat Alm. Hamundu, buruh bangunan yang ditemukan tewas tergantung di kebun jambu mete dikompleks BTN Annova Desa Motewe Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, pada Kamis (26/11/2015) pukul 11.00 wita.

Tim identifikasi yang diketahui dipimpin Wakil Direktur Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Sultra, AKBP Abdul Rizal itu, beranggotakan 16 personil, 2 orang tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan 6 orang reskrim, Propam bersama anggota Polres Muna.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Koran Sultra.com, tim Polda Sultra ini, diketahui telah melakukan olah TKP sejak Rabu (25/11/2015), sekitar pukul 20.00 wita dan 23.30 wita. Mereka diketahui mambawa alat khusus menggunakan sinar tertentu untuk mendeteksi berkas darah. Olah TKP kemudian dilanjutkan pada Kamis siang. Mengendarai tiga unit mobil minibus, tim identifikasi Polda Sultra, langsung berkerja mencatat dan mendokumentasikan lokasi tempat penemuan mayat buruh bangunan asal Desa Masalili dan setiap sudut rumah di BTN Annova Blok B nomor 9, tempat buruh 38 tahun itu berkerja dan menginap sebelum kematian.

Mereka juga mengambil informasi dari tetangga yang tinggal disekitar TKP. Sejumlah daun-daun kering dari kebun jambu mete lokasi tempat penemuan mayat Hamundu, tampak dikumpulkan dan disimpan kedalam kantong khusus oleh petugas.

Polisi juga memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi dari pihak yang tidak berkepentingan.

AKBP Abdul Rizal saat dikonfirmasi mengatakan, kedatang tim identifikasi untuk melakukan olah TKP kembali. Mereka kata Abdul, baru sebatas mengambil informasi dilapangan.

“Harus olah TKP kembali. Untuk menentukan orang ini (Hamundu, red) dibunuh atau gantung diri atau apa, Harus diluruskan agar tidak berkembang isu-isu dimasyarakat, “tukas Abdul.

Sebelumnya, Hamundu buruh bangunan yang sehari-hari berkerja membangun pagar rumah blok B nomor 9. Pada Minggu (1/11/2015) pagi, ditemukan tewas tergantung dipohon jambu mete oleh warga. Berdasarkan hasil visum yang dilakukan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raha, Hamundu dinyatakan tewas bunuh diri. Namun belakangan keluarga Hamundu, menuntut dilakukan penyelidikan atas kematian tersebut. Aksi unjuk rasa yang dilakukan keluarga yang didampingi LSM, kemudian berujung ricuh, setelah polisi membubar paksa aksi dan mengamankan pengunjuk rasa.

Kotributor : Bensar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *