Wakatobi, Koran Sultra – Arianto (24), warga Desa Waelumu, Kecamatan Wang-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Terpaksa dilarikan ke RSUD Wakatobi akibat dua luka tusuk di belakangnya.
Kronologis kejadian yang diceritakan Arianto di RSUD Wakatobi, pada Rabu Malam (15/6/2016), menuturkan aksi penusukan terhadap dirinya terjadi sekitar pukul 20.30 Wita. Saat itu dirinya bersama teman-temannya masih menikmati kacang goreng dalam tradisi “Kacang Jodoh” di Desa Patuno, Kecamatan Wangi-Wangi.
Berselang 30 Menit iya duduk santai menikmati kacang goreng dalam tradisi “Kacang Jodoh” ada sekelompok pemuda dari Desa Patuno yang berjumlah lima orang menghampirinya dan beberapa di antaranya memegang parang dan pisau, tanpa iya sadari beberapa pemuda yang memegang sajam tersebut langsung menghampirinya dan menusuknya sebanyak dua kali.
Akibat peristiwa itu Arianto menderita luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri dan pinggang belakang. Untuk mendapatkan pertolongan, Arianto dilarikan ke RSUD Wakatobi oleh pihak kepolisian dengan mengunakan mobil patroli samapta Polres Wakatobi.
“Saat itu saya masih duduk di atas motorku sambil makan kacang tiba-tiba La Limi, La Lisi dan juga beberapa temannya menghampiri saya dan menusuk saya. Pertama yang mau menikam saya itu La Lisi, namun saya sempat menghindarinya,” kata Arianto.
Para pelaku penganiayaan dalam pengejaran pihak Kepolisian resort Wakatobi.
Kontributor : Surfianto Nehru