KENDARI, KoranSultra.com-Ratusan warga dari Desa Bungin Permai, kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan (Konsel), menyerbu area perusahaan tambang milik PT Baula Petra Buana, Sabtu (19/11).
Aksi yang dilakukan oleh warga itu, sebagai bentuk protes dan tidak terima keberadaan alat berat milik PT Baula Petra Buana yang seringkali melakukan operasi penambangan dipesisir wilayah mereka.
Akibatnya, dua alat eksapator milik perusahaan tersebut mengalami rusak parah. Setelah dilempari batu oleh warga.
Tidak hanya itu, satu unit kapal boat pengangkut material PT Baula Petra Buana, juga dipaksa pergi dan menjauh dari sekitar lokasi penambangan.
Padahal saat kejadian, sejumlah aparat kepolisian dari Sektor (Polsek) Tinanggea sedang berjaga disekitar lokasi. Namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Selain hanya dapat menyaksikan sejumlah warga yang sedang merusak alat berat milik PT Baula Petra Buana.
Kemarahan masyarakat pesisir Bungin Permai itu, dipicu lantaran sumber mata pencaharian mereka di laut terganggu, akibat adanya aktivitas tambang yang beroperasi disekitar kawasan Bungin Permai.
Pasalnya, Sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut, berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut. Sedangkan pendapatan hasil laut mereka menurun drastis, akibat limba penambangan perusahaan, yang merusak ekosistem bawah laut.
Salah seorang warga yang tergabung dalam aksi tersebut mengungkapkan, operasi penambangan yang diwilayah mereka itu, diduga adanya oknum yang bertindak sebagai perantara untuk memfasilitasi keberadaan perusahaan tersebut hingga beroperasi di pesisir Desa Bungin Permai.
“Kuat dugaan saya ada oknum yang terlibat dalam proses penambangan ini. Dan pastinya dia hanya mencari keuntungan saja. Tanpa memikirkan dampak besar yang diakibatkan adanya penambangan tersebut. Salah satu bukti, yang tadinya kami mencari ikan disekitar lokasi tersebut, sekarang sudah tidak bisa lagi. Bahkan saat ini kamikesulitan mendapatkan ikan, dan rumput laut,” kesal Indra, saat ditemui KoranSultra.com dilokasi penambangan, yang sedang memegang sebatang kayu.
Pantauan KoranSultra.com, warga mulai membubarkan diri setelah berhasil memukul mundur satu unit kapal pengangkut ore milik PT Baula Petra Buana. Untuk memastikan kapal milik perusahaan tersebut telah pergi, warga terus mengkawal menggunakan perahu, hingga lepas pesisir laut desa Bungin Permai.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kesepakatan yang terjalin antara kedua bela pihak masyarakat dan PT Baula Petra Buana.