Indonesia Menjadi Sasaran Rebutan Energi, TNI Perkuat Pertahanan

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Laksamana Pertama TNI Yusup, (Foto : Yan/KoranSultra.com).

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Laksamana Pertama TNI Yusup, (Foto : Yan/KoranSultra.com).
Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Laksamana Pertama TNI Yusup, (Foto : Yan/KoranSultra.com).

Kendari, Koran Sultra – Menindaklanjuti adanya isu ancaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), oleh beberapa negara asing, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (TNI), terus memperkuat pertahanan.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Laksamana Pertama TNI Yusup mengungkapkan, salah satu yang menjadi pemicu Indonesia terancam oleh Negara lain ialah, rebutan energi yang dimiliki Indonesia.

“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) terbesar, sehingga hal ini lah yang membuat negara asing untuk berlomba-lomba untuk dapat menggarap SDA yang ada di Indonesia,”ujarnya saat di temui di markas Komando Lanal Kendari.

Tidak hanya di Indonesia, lanjut Yusup, di Negara lain seperti timur tengah hingga terjadinya krisis ekonomi, karena itu pernah terjadi perebutan energi yang direbut oleh bangsa lain.

“Seperti Amerika yang memberi sebagian besar sumber engeri itu berasal dari Indonesia, yakni PT Freeport.Pada 2019 mendatang akan ada perpanjangan kontrak untuk kerja sama perusahaan besar tersebut. Tapi antisipasi kita sebagai Negara yang berdaulat, sebagai mana yang dinyatakan dalam visi misi pemerintah yakni TRI Sakti,berdaulat dalam politik, berdigari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,”pungkasnya.

Yusup berharap, jangan mudah terprovokasi oleh orang asing. Menyusul hal tersebut pihaknya mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mempersiapkan diri dari berbagai ancaman yang sifatnya provokatif dari oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk menghancurkan kesatuan NKRI.

“Seperti halnya dilaut Cina selatan, kenapa kita membangun pertahanan yang kuat diwilayah tersebut, karena daerah itu kini menjadi permasalahan bagi sebagian negara-negara pendiri ASEAN. Namun pemerintah Indonesia, saat ini sudah melakukan upaya-upaya damai terkait permasalahan yang terjadi di laut Cina selatan,”terang Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Laksamana Pertama TNI Yusup, Kamis (24/11).

Kontributor : YAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *