Ini Pemicu Kemarahan Anggota Dalmas Polres Muna Di SMKN 2 Raha

Kabid Propam Polda Sultra, AKBP Agoeng Koerniawan Foto: Yan/Koran Sultra.com
Kabid Propam Polda Sultra, AKBP Agoeng Koerniawan Foto: Yan/Koran Sultra.com

KENDARI, KORAN SULTRA.COM-Luapan amarah anggota kesatuan Dalmas Polres Muna, hingga terpaksa merangsek masuk kedalam SMKN 2 Raha, pada Kamis siang lalu, disebabkan lantaran sejumlah personel kepolisian yang melakukan patroli di sekitar lokasi terjadinya tawuran tersebut, dilempari batu serta dihujani dengan kalimat kasar.

Kabid Propam Polda Sultra, AKBP Agoeng Koerniawan mengatakan, sebelum terjadinya insiden tersebut, seluruh personel yang hendak melakukan pengamanan tersebut, berlangsung normal. Namun karena terpancing, beberapa anggota kepolisian yang tidak terima kemudian mengejar para siswa tersebut kedalam sekolah.

“Awalnya kejadian itu, anggota Dalmas Polres Muna yang dipimpin langsung oleh Kanit Dalmas, Bripka Suaib melakukan pembubaran aksi tawuran antara SMUN 1 Raha dan SMKN 2 Raha pada 19 November. Namun pada 22 November, lagi-lagi terjadi tawuran terhadap dua sekolah tersebut dan anggota kepolisian berhasil membubarkan, serta menghimbau kepada pihak sekolah untuk menghimbau agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi. 23 November terjadi lagi tawuran itu dan berhasil dibubarkan, bahkan diantara siswa tersebut ada yg membawa busur. Pada kamis, 24 November 2016, tawuran itu kembali lagi terjadi dan ditambah lagi anggota yang hendak melakukan pembubaran dilempari batu dan dikata-katai . Sehingga dari rangkaian aksi tawuran yang dilakukan oleh pelajar tersebut membuat personel kepolisian yang berada saat iti kehilangan kesabara, sehingga berujung pada kebrutalan dilingkungan sekolah,”kata Agoeng, Selasa (29/11).

Sangat disayangkan, jika usaha kepolisian untuk mereda insiden tawuran malah menjadi sasaran oleh para siswa.

Adanya permasalahan tersebut, potret pendidikan kembali tercoreng. Instansi Dinas pendidikan harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan perhatian terhadap sekolah, agar tidak ada lagi siswa yang berkeliaran diluar jam sekolah. Sehingga, insiden tawuran antar pelajar itu tidak terjadi lagi.

Koresponden : Yan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *