Kolaka, Koran Sultra – Polemik kepemilikan lahan kebun cabai yang “menyeret” nama Bupati Kolaka dan dua pejabat penting lainnya mulai hangat diperbincangkan.
Pemerintah Desa tempat lokasi tanah yang dipersoalkan ini angkat bicara, Kades Lamedai Kecamatan Tanggetada membantah rumor yang mulai meluas ini.
Menurut Ali Mustafa selaku Kades Lamedai mengatakan warga yang mengklaim Lokasi tersebut bukanlah warga setempat “ Itu bukan warga Desa Lamedai tetapi warga Desa Lalonggolosua” kata Ali pada Koran Sultra belum lama ini.
” Saya juga heran kenapa tiba tiba ada warga lamedai yang keberatan dan akan menggugat Bupati Kolaka Ahmad Safei tentang pemberitaan dimedia tentang dugaan bahwa bupati kolaka serobot lahan warga desa lamedai, padahal saya sudah kroscek semua warga saya,dan tak satupun warga saya yang melakukan hal hal yang di maksud dalam pemberitaan tersebut” tambah Kades Lamedai.
Dirinya kembali mepertegas bahwa masyarakat itu bukanlah warganya ” Itu bukan warga saya melainkan warga dari desa lalonggolosua, kalaupun ada pasti mereka melapor dulu kepada saya sebagai kades lamedai ini” katanya.
Ali mengatakan Kepemilikan Ahmad Safei dalam hal lahan lokasi yang di jadikan kebun cabai itu atas dasar dengan ganti rugi terhadap warga. “ jadi kalau ada yang mengatakan bahwa ahmad safei serobot lahan warga saya tegaskan itu tidak benar, kenapa tidak sebab saya yang tahu lebih jelas karena saya sebagai pemerintah desa lamedai ini,dan kalau pun ada yang melakukan jual beli lahan kebun pasti saya mengetahuinya” ungkapnya.
” Jadi sesuai isu tentang bahwa Bupati Kolaka Ahmad Safei dan dua pejabat tinggi Kolaka telah melakukan penyerobotan terhadap lahan lokasi milik warga saya tegaskan itu tidak benar, mereka ini yang mengatas namakan warga desa lamedai sudah melaporkan kemana mana bahkan mereka ini sudah melaporkan ke DPRD kolaka namun tidak ada juga respon terhadap DPRD kolaka ini sebab memang tidak terbukti bahwa bupati dan dua pejabat kolaka menurut mereka menyerobot lahan warga desa lamedai” lanjut Ali.
“Jadi saya tegaskan tentang tuduhan dugaan Bupati Kolaka serobot lahan warga lamedai itu tidaklah benar, sebab harus juga kita kroscek yang sebenarnya,lahan di mana dan warga dari mana jangan asal mengatas namakan warga lamedai ini dan hampir semua warga masyarakat lamedai ini merasa tersinggung sebab mengatas namakan warga lamedai padahal mereka tidak pernah melakukan hal hal seperti laporan tersebut” jelas Kades.
Jadi sekali lagi tidak ada warga saya yang melakukan pelaporan tentang bupati kolaka dan dua pejabat tinggi kolaka melakukan penyerobotan lahan warga, dan itu semua tidak benar. tuturnya