KENDARI, KORANSULTRA.COM – Sekitar 15 ribu mahasiswa yang terdapat 34 kampus baik negri maupun swasta, diperkirakan bakal menghadiri kuliah akbar dipelataran eks MTQ 28 Oktober mendatang.
Hal tersebut dilaksanakan sebagai komitmen perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menolak paham radikalisme.
Stering Comite (SC) Kuliah Akbar, Nur Alim mengatakan, dalam kuliah akbar tersebut serentak akan dilaksanakan disemua perguruan tinggi seluruh indonesia yang tersebar di 350 Kota.
Pimpinan perguruan tinggi di Sultra juga siap mengarahkan mahasiswa untuk menghadari kuliah akbar tersebut.
“Pelaksanaan kuliah akbar ini merupakan tindak lanjut dari komitmen semua pimpinan perguruan tinggi seluruh indonesia, yang dihadiri juga oleh Presiden Republik Indonesia di Bali beberapa pekan lalu,” jelas Nur Alim, saat Konferensi Pers di salah satu kedai Kopi di Kendari, (19/10/17).
Dikatakannya, di era keterbukaan informasi dan komunikasi saat ini, semua faham yang bertentangan dengan ideologi pancasila sangat mudah masuk kepada generasi bangsa.
Untuk itu, melalui perguruan tinggi paham-paham tersebut bisa ditepis dengan mengamalkan pancasila dan UUD 1945.
“Melalui kuliah akbar mahasiswa bisa mengimplementasikan ideologi pancasila kepada masyarakat. Kalau masyarakat kurang paham dengan implementasi pancasila, mari kita diskusikan bersama – sama,” kata Nur Alim.
Rektor IAIN Kendari ini juga meminta kiranya perguruan tinggi tetap dapat mempertahankan dan mengawal NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
”Karena pemuda mahasiswa merupakan calon penerus bangsa. Mereka bisa merawat persatuan dan kesatuan bangsa,” ketusnya.
Selain itu, kuliah akbar ini juga akan dihadiri oleh Mentri Kabinet Kerja Jokowi – Jk serta mendapat dukungan sportif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan tokoh – tokoh agama.
Kontributor : Dadang Purnoto