Baubau, Koran Sultra – Pemilihan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Baubau Sulawesi Tenggara, yang ke-10, periode 2018-2019, sempat terjadi konflik, bahkan telat 46 hari yang sebelumnya dilaksanakan pada bulan Mei. Diduga terjadinya konflik tersebut disebabkan tidak
sesuai mekanisme, tidak transparasi bahkan terindikasi memiliki kepentingan lain. Usai pemilihan tersebut, kursi jabatan PMII tersebut dimenangkan, Zulfahnur.
Muhammad Piko salah satu Pimpinan sidang pemilihan PMII sekaligus pengurus Cabang, mengatakan, komisariat ingin berjalan dengan baik, namun banyak kesan yang begitu subjektif, serta ada kelompok yang memanuver pada pergerakan yang kurang termanagemen.
“terjadi konflik yang tidak berdasar tetapi saat ini sudah kondusif dan terakomodir. ” ujarnya Rabu, (18/7).
Kemudian Ketua IKA, Haerudin sedikit geram dengan suasana ini, sehingga pada saat pembukaan sidang rapat kedua Ketua IKA bahasanya mencuat dengan kencang untuk mendamaikan suasana konflik tersebut. iapun, menyampaikan, jangan terprofokasi yang memecah belah kesatuan ditubu PMII.
“Kita harus bangun kemajemukan dengan bingkai yang sama, kita semua bersahabat, dan apabila ada yang salah didalam organisasi tentu ada sanksi secara intelektual, jalankan dengan baik dan benar”, ujarnya disalah satu di kedai Kopi yang ada didaerah ini.
KONTRIBUTOR : MUHLIS
EDITOR : HAYUN BENSAR