Konawe– Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan Wakilnya, Gusli Topan Sabara resmi memegang tampuh kepemimpinan. Kendati demikian, target program 100 hari ke depan pasangan periode 2018-2023 ini tidak ada.
Wakil Bupati Konawe Gusli saat ditanya mengenai program 100 hari, dengan santai menjawab tidak ada. Menurutnya, Kery bukanlah bupati baru sehingga tak perlu membuat target 100 hari kerja sebagaimana pemimpin baru.
“Tugas pak bupati saat ini melanjutkan kerja-kerja. Menuntaskan yang belum selesai. Sehingga tak ada program seratus hari kerja bagi kami,” jelas Gusli, Jumat (21/9/2018).
Sama halnya Bupati Konawe Kery, ketika menghadiri gladi pelantikan di kantor Gubernur Sultra, Minggu (23/9/2018) lalu. Kery mengatakan dirinya tidak bisa menggunakan terminologi 100 hari kerja.
“Saya ini bukan pemula, makanya tidak ada target. Pokoknya, habis dilantik langsung kerja,” ujar Kery.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin tugas dan tanggungjawabnya terhadap masyarakat tidak akan pernah selesai. Salah satu prioritas utama yang akan dikerjakan adalah menurunkan angka kemiskinan. Saat ini kata Kery, kemiskinan di Konawe ada diangka 16 persen.
“Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi kita di atas rata-rata nasional (6,7 persen). Pertumbuhan ini yang akan kita genjot untuk kesejahteraan masyarakat Konawe,” terangnya.
Dalam pelantikan bupati Konawe dan wakilnya serta wali kota Baubau dan wakilnya pada Senin (24/9) lalu, Gubernur Sultra, Ali Mazi mewanti-wangi kedua pasangan kepala daerah tersebut untuk memberantas kemiskinan di Sultra.
Sementara itu, Kery-Gusli juga menerima pesan dari Tasman Taewa selaku penjabat bupati Konawe ketika itu di momen serah terima jabatan Selasa (25/9) kemarin, bahwa masalah honor desa di wilayah Konawe belum sempat dituntaskannya sehingga di kepemimpinan pasangan tersebut segera diselesaikan.
Ini Paparkan Visi Misi Kery Lima Tahun ke Depan
Usai melakukan serah terima jabatan dari Pj Bupati ke Bupati Konawe defenitif, Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara langsung menghadiri rapat Paripurna DPRD Konawe, Selasa (25/9/2018).
Pada rapat tersebut, Kery memaparkan visi misi mereka untuk pemerintahan lima tahun ke depannya. Visi Kery-Gusli untuk peride ini, yakni Konawe maju dan mandiri 2023. Misinya sendiri tersebar dalam program trategis dibanyak bidang, khususnya pendidikan, kesehatan, pertanian peternakan dan masih banya lagi.
Banyak sekian misi yang bakal dijalankan, setidaknya ada lima istrumen penting yang bakal digenjot. Pertama, instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Konawe.
Menurut Kery, APBD Konawe tahun 2018 mencapai 1,4 T. Namun 61,7 persen dipakai untuk membayar gaji pegawai dan 2,5 persen dipakai untuk operasional pegawai.
“Sisanya yang tiga puluh persen lebih, itulah yang kita gunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Makanya kita ingin pengelolaan APBD tepat sasaran melalui perencanaan yang matang dan skala prioritas,” ujar mantan Ketua DPRD Konawe itu.
Kedua, instrumen investasi. Pemda Konawe akan menggenjot masuknya investor luar guna mendukung investasi Konawe. Menurut Kery saat ini telah ada investasi besar di Kecamatan Morisi yang memberi dampak cukup signifikan untuk ekonomi Konawe.
Selain itu, semelter PT Rio Tinto yang berada di Kecamatan Routa juga sudah akan beroperasi tahun ini. Akan ada juga pabrik kelapa sawit yang dibangun di Kecamatan Anggaberi.
“Perusda Pemerintah Sulawesi Selatan juga akan bekerjasama dengan kita untuk berinvestasi di Morosi,” jelasnya.
Ketiga, instrumen potensi lokal. Salah satu contohnya, yakni potensi sawah di Konawe. Saat ini ada 95 Ha lahan untuk persawahan di Konawe. Namun yang terpakai baru 40 persen. Lahan rumput juga ada sekira sekira 40 persen yang cocok untuk kebutuhan peternakan.
“Untuk sawah, saat ini kita yang terluas di Sultra. Ke depannya kita ingin buat produk beras made in Konawe. Dan ini akan menjadi kekuatan kita,” pungkasnya.
Rapat Paripurna visi misi Bupati dan Wakil Bupati Konawe itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Konawe H. Ardin. Dalam rapat itu terjadi momen langkah, yang mana tiga Ketua DPRD Konawe hadir dalam satu meja. Mereka adalah Kery dan Gusli yang juga sama-sama pernah menjadi Ketua DPRD Konawe.(ADV)