
Kendari, Koransultra.com – Hugua Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Maritim 6 Negara CTI (CTI – Maritim LGN) menjadi salah seorang pembicara dalam Pertemuan Para Ahli Imu Pengetahuan dan Teknologi Asia – Pasifik yang diselenggarakan oleh UNESCO Office Jakarta selama 3 hari dimulai tgl 17 – 19 Oktober di salah satu Hotel Bintang 5 di Jakarta.
Pertemuan tersebut bermaksud untuk melokalkan Standar Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal /SDG) hingga ke tingkat akar rumput.
Hugua menilai bahwa pertemuan ini penting dan strategis dimana ke depan diharapkan semua APBD yang memuat program dan anggaran pemerintah daerah harus selaras dengan visi/misi nasional dan global khususnya berkaitan standar PBB dengan 17 platform SDG .
“Salah satu diantaranya adalah program pembangunan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat harus selaras dengan peningkatan mutu lingkungan demi kesejahteraan kita dan anak cucu kita,” tegasnya.
Lebih lanjut Hugua menilai bahwa dengan ekstrimnya cuaca, banjir bandang dan bencana alam lainya diakibatkan oleh praktek pembangunan yang tidak ramah lingkungan. “Sudah saatnya kita sesama suku bangsa dan antar bangsa harus memikirkan kesejahteraan bersama secara berkelanjutan demi kelestarian bumi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. DR. Shahbaz Khan Direktur UNESCO Asia- Pasifik dalam sambutanya menilai bahwa keterlibatan Maritim CTI- LGN dalam Skema UNESCO sangat penting dan strategis.
“Melalui wadah ini akan lebih mudah membumikan implementasi standar PBB tersebut pada tingkat pemerintah daerah 6 Negara CTI,” kata Shabaz. Negara CTI dimaksud meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia, Papua New Guinea, Timor Leste dan Salomon Island.
Rilis/Koransultra.com