
Kolaka, koransultra.com – Agil (13) korban penabrakan oleh Motor Road race di Porprov beberapa waktu lalu, kini kondisinya koma setelah menjalani Operasi dibagian Kepala dan luka disekujur tubunya.
Erna, Ibu Korban saat ditemui oleh awak media, Rabu (12/12), mengaku sedih dan prihatin terhadap kondisi anaknya itu. Ia menyayangkan sikap para panitia pelaksana kegiatan serta pihak Kepolisian yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjeguk dan menanyakan perihal kejadian itu.
“Saya merasa sedih pak. Sepertinya anak saya ini, dianggap bukan sebagai manusia. Buktinya, tidak ada satu pun petugas yang datang menanyakan keadaannya. Seolah- olah kegiatan porprov ini lebih penting dari nyawa anak saya. Dan seluruh biaya perawatan saya yang tanggung. Betul.-betul mereka tidak ada rasa manusiawinya,” tuturnya sambil menangis.
Kasat lantas polres Kolaka, Iptu Andi Udin saat dikonfirmasi diruang kerjanya, mengatakan jika korban tabrakan diarea road race, memang tidak ada asuransi. Pasalnya pelaksanaan balap tersebut sudah diberi batas penonton, serta jalan yang digunakan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedural (SOP).
“Kami dari Pihak kepolisian selaku pengamanan saja, namun yang bertanggung jawab penuh dengan kegiatan road race tersebut adalah pelaksana kegiatan yakni Pihak Pemerintah daerah dalam hal ini, Bupati atau orang yang ditunjuk sebagai panitia,” jelas Udin.
Menurutnya, permasalahan dalam lomba balapan banyak aspek yang sudah dijalankan. Mulai peserta race harus memakai helm yang ditentukan sesuai SNI, Motor yang digunakan dalam balapan, segi keamanan arena sirkuit serta penempatan penonton.
“Semuanya sudah kami cek. Dalam penanganan penonton, sudah ada batas yang ditentukan. Namun terkadang, banyak juga penonton yang sampai melanggar dan mendekati arena balapan hingga menyebrang jalan saat race berlangsung,” tukasnya.
Sementara, Ketua LSM Wahana Rakyat Indonesia Kolaka (WRIK), Amir Kaharuddin, menilai kecelakaan diarea Road Race membuktikan bahwa minimnya Keamanan yang dilakukan pihak pelaksana.
“Kami juga menyayangkan sikap panitia yang terkesan cuek, lebih mementingkan kegiatan porprov dibanding nyawa seseorang,” ujar Amir.
“Kalau memang aturannya tidak ada asuransi, setidaknya ada rasa kemanusiaan dan tanggunjawab terkait musibah ini. Pasalnya ada sebab akibat serta korban juga manusia, bukan binatang yang dibiarkan begitu saja,” tambah Amir.
Menurut Amir, dalam kasus seperti ini, panitia harus bertanggunjawab. Dimana korban tersebut merupakan anak Yatim dan tergolong warga tidak mampu.
“Dimana hati nurani semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Kebutuhan hidup sehari- hari saja susah, ditambah harus membayar biaya rumah sakit,” kesal Amir.
Untuk itu, dia berharap kepada pihak pelaksana kegiatan road race, untuk sekiranya secara manusiawi dapat membantu korban untuk menyelesaikan biaya rumah sakit.
“Saya akan melayangkan surat ke Komnasham terkait musibah ini, serta mempertanyakan penggunaan jalan umum yang dijadikan sebagai arena balapan,” tegas Amir.
Sebelumnya, insiden tabrakan tersebut terjadi pada saat korban hendak melintasi jalan disekitar tikungan ketika sedang diadakan acara Road Race Porprov Kolaka pada hari Sabtu (8/12/18) lalu.
Kontributor : Andi Hendra