Dekranasda Gelar Pelatihan Bagi Pengrajin Tenun

Buton, Koran Sultra – Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang strategi dan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil kerajinan tenun. Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun mengatakan, Ada beberapa pelatihan yang diberikan kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan teknik mutu dan inovasi desain. ” Disamping itu kami, juga memberikan pelatihan teknik penggunaan alat tenun yang digerakkan oleh mesin” ujarnya.

Selain memberikan pelatihan bagi masyarakat setempat, Pemerintah Kabupaten Buton juga melakukan kerja sama dengan pihak desainer dan peragawati dalam memperkenalkan kerajinan tenun tersebut ke khalayak ramai, sehingga hasil kerajinan tenun Buton dapat dikenal secara luas baik nasional maupun internasional, seperti Ian Adrian.

Selama ini, sebagian besar warga Buton melakukan kerajinan tenun untuk kebutuhan sendiri. Mereka membuat kain tenun bukan untuk dijual. Jadi mereka jarang menyimpan stok kain tenun. Kecuali ada orang yang pesan, baru mereka membuat. Warga Buton masih perlu didorong agar mereka bisa menciptakan sentra-sentra produksi kain tenun.

Hasil tenunan warga terkadang cukup dibuat kain. Padahal hasil tenun itu masih bisa dijadikan baju, jas, sarung, selendang, topi, tas, dan lainnya. Selain itu, warga diarahkan untuk lebih kreatif dengan membuat tenunan yang akan dipakai sebagai kain gorden, taplak meja, alat dekorasi, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Harga penjualan kain tenun khas Buton, saat ini berkisar antara Rp 150.000,00 hingga Rp 200.000,00 di tingkat perajin. Harga tersebut bisa lebih jika sudah masuk ke etalase toko oleh-oleh/cendera mata. Walau harganya relatif terjangkau, pembeli masih terbatas, misalnya hanya wisatawan asing.

Perajin kain tenun biasanya banyak menerima pesenan pada hari-hari tertentu. Misalnya menjelang perayaan/upacara ritual adat. Atau menjelang Idulfitri, karena banyak warga yang memanfaatkan kain tenun untuk kemeja dan sarung.

Kontributor : Voril Marpap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *