Tirawuta, Koran Sultra– Tahun depan (2017), warga Kolaka Timur (Koltim) diwajibkan untuk menggunakan Jamban keluarga yang sesuai dengan standar. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Koltim Tony Herbiansyah, saat memberikan sambutannya di acara penyerahan alat Jamban dan mesin penyemprotan nyamuk demam berdarah atau pogging di Dinas Kesehatan Selasa, (11/10).
Dalam sambutan tersebut, Bupati menyampaikan pada sejumlah Kepala Puskesmas di Koltim, agar tahun depan (2017) tidak ada lagi jamban yang dimiliki warga Koltim tidak sesuai dengan standar.
” Untuk saat ini saya yakin. Khususnya di Koltim, mungkin 30 – 40% saja keluarga yang sudah menggunakan Jamban yang sesuai dengan standar. Itu artinya, masih banyak keluarga kita yang dari sisi kesehatannya tidak memenuhi standar,” Kata Tony.
Untuk itu Bupati Koltim ini, menegaskan pada Kadis Kesehatan agar di 2017 mendatang pihak Dinas Kesehatan mengusulkan bantuan alat jamban untuk warga, khususnya mereka yang belum memiliki jamban yang sesuai dengan standar.
”Untuk itu, 2017 saya inginkan semua rumah tangga di Koltim menggunakan Jamban yang sesuai standar. Supaya pada saat ada penilaian P2WKSS, tidak kerepotan lagi,” pesannya.
Ia juga menambahkan, bila perlu ditahun yang akan datang nanti, honor pegawai Dinkes dikurangi saja, dan diahlikan pada masyarakat untuk biaya pengadaan alat jamban.
”Kita boleh memberikan Insentif itu jika perlu. Coba yang punya program agar dirubah saja. Nantinya saya juga akan menambah dana di Dinas Kesehatan, biar bisa dianggarkan pengadaan alat jamban,” ungkap Tony.
Menanggapi hal tersebut Kadis Kesehatan ulfa Wati mengatakan, jika tahun depan siap menganggarkan alat jamban, sesuai dengan intruksi Bupati.
”Apalagi saat ini, percetakan bak penampungan sudah ada. Jadi kami tinggal menganggarkan alat Jamban seperti safetitang dan Pipa saluran sesuai apa yang telah di intruksikan Bupati,” kata Ulfa Wati.
Untuk diketahui, Bupati Koltim serahkan alat Fogging sebanyak 3 buah pada Puskesmas Tirawuta, dan percetakan Jamban pada dua Puskesmas Lambandia dan Dangia.
