Konawe  

Konawe Siap Tingkatkan Produktivitas Padi! Sidang Komisi Irigasi Tetapkan RTT dan RPPA Periode 2025

Unaaha, Koransultra.com – Pemerintah Kabupaten Konawe terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah, khususnya dalam bidang padi. Melalui sidang Komisi Irigasi, ditetapkan rencana tata tanam (RTT) dan rencana pemberian dan pembagian air (RPPA) periode 2025.

Penetapan tersebut dibahas dalam sidang Komisi Irigasi yang dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Konawe Stanley, Rabu (11/12/2024). Sidang tersebut dilaksanakan di Hotel Arisandi Unaaha, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Konawe Ferdinand, dan Anggota DPRD Komisi II Eko Saputra Jaya.

Pj Bupati Konawe Stanley menyebutkan, sebanyak kurang lebih 11 ribu hektar lahan irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk dikelola bersama. Tentunya hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo, yakni mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

“Ada kurang lebih 11 ribu hektar yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, dengan itu perlu ada kolaborasi, koordinasi dan sinkronisasi terkait bagaimana pengaturan pembagian distribusi air, termasuk penjadwalan masa tanam,” kata Stanley.

Dengan mengatur pembagian distribusi air termasuk jadwal masa tanam, diharapkan kedepannya bisa berdampak terhadap peningkatan produktivitas padi dan kesejahteraan petani di Konawe.

Ada 21 kecamatan se-Kabupaten Konawe yang ditetapkan sebagai daerah irigasi rencana tata tanam (RTT) dan rencana pemberian dan pembagian air (RPPA) tanaman padi, pada musim tanam I, II, III periode tahun 2025.

21 kecamatan tersebut antara lain, Kecamatan Asinua, Padangguni, Abuki, Tongauna, Tongauna Utara, Unaaha, Anggaberi, Konawe, Wawotobi.

Kemudian Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Uepai, Lambuya, Onembute, Pondidaha, Amonggedo, Meluhu, Puriala, Morosi, Bondoala dan Routa.

Sementara itu, Ketua sidang, Abdul Hasim, yang juga Kadis Ketapang Konawe mengakui untuk distribusi air di beberapa wilayah dikabupaten konawe belum sepenuhnya merata.

Beberapa wilayah yang dimaksud diantaranya kecamatan Routa dan kecamatan Amonggedo, dimana saluran irigasi kedua wilayah tersebut belum berjalan optimal.

“Untuk antisipasi kami saat ini tengah melakukan identifikasi saluran irigasi yang kurang optimal dan akan segera dilakukan perbaikan dan antisipasi kedua dengan mengadakan sumur bor atau air tanah,” pungkasnya.

Laporan:Nasruddin 

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *