Oleh : Insyirah Rejeki
Statistisi Ahli Pertama
BPS Kota Kendari
Kendari, koransultra.com – Kota Kendari merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, secara astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di antara 3o54’40’’ dan 4o5’05’’ Lintang Selatan (LS) dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122o26’33’’ dan 122o39’14’’ Bujur Timur (BT). Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Kendari memiliki batas-batas: Utara- Kabupaten Konawe; Timur – Laut Kendari; Selatan – Kabupaten Konawe Selatan; Barat -Kabupaten Konawe Selatan. Kota Kendari terletak di bagian Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya terdapat di Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk Kendari. Luas wilayah daratan Kota Kendari 270,18 km2 atau 0,7 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wilayah administrasi Kota Kendari terdiri atas 11 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Mandonga, Kecamatan Baruga, Kecamatan Puuwatu, Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Poasia, Kecamatan Abeli, Kecamatan Kambu, Kecamatan Nambo, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Kendari Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 5 s/d 14 Tahun 2005 yang selanjutnya terbagi menjadi 65 kelurahan.
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan Baruga merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (16,43%) terhadap luas Kota Kendari, selanjutnya Kecamatan Puuwatu (14,76%), Kecamatan Poasia (13,88%), Kecamatan Nambo (9,79%), Kecamatan Kambu (9,38%), Kecamatan Mandonga (8,75%), Kecamatan Kendari Barat (7,87%), Kecamatan Kendari (6,40%), Kecamatan Abeli (5,94%), Kecamatan Wua-Wua (4,37%), dan Kecamatan Kadia (2,42%).
Pada tanggal 7 Maret 2024, Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan status tanggap darurat bencana usai sejumlah wilayah diterjang banjir, longsor dan pohon tumbang. Kelurahan Sodohoa, Kelurahan Sanua dan Kampung Salo merupakan kelurahan yang paling parah terdampak banjir. Pemerintah telah berjibaku bersama-sama dalam penanganan bencana pada saat terjadinya banjir. Posko dan dapur umum didirikan di lokasi banjir.
Banjir yang melanda kota Kendari telah berlalu. Di beberapa tempat terdampak banjir masih ditemui tanda-tanda masih adanya warga terdampak banjir. Penanganan bencana pasca banjir merupakan tugas bersama semua elemen di kota Kendari. Bantuan material dan non material sangat dibutuhkan bagi warga terdampak banjir. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan warga dalam membantu warga terdampak banjir. Bantuan berupa jasa laundry gratis bagi warga terdampak banjir bisa menjadi salah satu alternatif bantuan. Pemerintah dan warga dapat menyiapkan layanan laundry gratis bagi warga yang terdampak banjir. Program ini telah dilakukan di beberapa daerah yang pernah mengalami bencana banjir. Program ini dapat diadaptasi dalam penanganan pasca banjir di Kota Kendari.(Rls***)