Raha, Koran Sultra – Kondisi mega proyek pasar sentral laino, raha kabupaten muna cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, proyek yang dibangun menelan anggaran puluhan miliar ini belum juga dimanfaatkan kini sudah nampak kerusakan dibeberapa titik, terutama dibagian atap yang mengalami kebocoran.

Miris memang jika melihat kondisi proyek yang dibangun pada era Bupati Muna LM Baharuddin dan Pj Bupati Muna, Drs Muh. Zayat Kaimoeddin. Pasar yang awal awalnya digembar gemborkan sebagai pasar modern dan higenis itu, kondisinya kini mulai rusak.

Pasar ini dibangun tahun 2015 lalu dengan anggaran Rp 29 M, tapi kemudian malah mangkrak. Parahnya lagi mega proyek itu sempat diadendum ( diperpanjang kontrak kerjanya), hingga 50 hari oleh Dinas Perindag Kabupaten Muna saat itu. Adendum pertama tanggal 24 Desember 2016. Kemudian dilanjutkan adendum kedua sampai 12 Februari 2017. Namun pembangunan pasar ini tidak juga rampung hingga sekarang. Bahkan atap bangunan utama pasar ini sudah terbongkar ditiup angin.

Terkait hal ini Kadis Perindusterian dan Perdagangan Kabupaten Muna Drs Sukarman Loke saat dikonfirmasi hal ini, membenarkannya.

” Iya memang benar itu, nanti kontraktornya yang harus perbaiki. Semua itu tanggung jawab kontraktor yang membangun pasar itu. Semua atap dibangunan utama itu, harus diganti dengan yang baru. Kita sudah hitung hitung sekitar Rp 200 juta anggarannya,” terangnya pada awak media, Rabu (14/3).

Pantauan koran Sultra, kondisi pasar Sentral Laino Raha ini sangat memprihatinkan. Anggaran yang sudah dihabiskan sangat banyak namu belum juga bisa digunakan. Atap bangunan utama terhambur diterbangkan angin, sehingga air hujan masuk kedalam bangunan.

Ironisnya, kini pihak kontraktor meminta Pemda Muna agar sisa uang dari pembangunan pasar itu sekitar Rp 9 M, dibayarkan meskipun pasar itu belum rampung dan masih butuh anggaran Rp puluhan miliar lagi.

KONTRIBUTOR : BENSAR

Desain Terbaru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here