SITUASI DI TERMINAL INDUK KABUPATEN MUNA

Raha,Koran Sultra – Kondisi memprihatinkan menjadi pemandangan tersendiri diareal Pasar Sentral Laino Raha, Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara yang terlihat kumuh pasca hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari belakangan ini. Becek dan berlumpur, begitulah sekilas yang bisa digambarkan. Rupanya pemandangan serupa juga terlihat diareal Terminal induk didaerah ini, wajar saja sejumlah masyarakat mengeluh atas buruknya kualitas fasilitas umum ini.

Wajar saja jika sejumlah masyarakat mengaku gerah atas janji – janji pemerintah setempat yang konon katanya akan meningkatkan kualitas infrastrukturnya yang tak kunjung terealisasi. Demikian ungkapan perasaan Eja (34) pedangang sembako asal Motewe ini, “Ya tinggal dijanji janji saja, baik pembangunan pasar sentral katanya mau kelar, begitupun jalanya, tapi sampai detik ini tidak ada bukti,” keluhnya pada awak media, Sabtu (26/5)

” Pasar dari dulu memang jalannya rusak, apa lagi dimusim hujan sudah begini kedaanya” sambungnya.

Sejatinya, keberadaan terminal ataupun pasar merupakan salah satu sektor yang menjadi pendapatan asli daerah (PAD). Mestinya harus didukung dengan sarana prasarana yang menunjang seperti infrastruktur jalan yang memadai dan lain sebagainya.

Salah satu sopir angkutan umum yang ditemui juga mengeluhkan buruknya kondisi terminal, sopir angkutan umum jurusan Laino-Kusambi Laode Tasdar mengatakan jika musim penghujan tiba kondisi terminal menjadi becek dan tergenang air.

“Tolong Pemda Muna melihat kondisi itu. Kan kasihan penumpang kalau jalanan becek. Apalagi kalau hujan begini banyak orang-orang tidak mau masuk terminal. Akhirnya kami para sopir terpaksa parkir mobil dipinggir jalan,” keluhnya, Jumat (25/5).

Nur Arduk, Ketua LSM Gerak Sultra Muna

Ditempat terpisah, Nur Arduk selaku Ketua Gerak Sultra menilak semestinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna jangan tidur panjang dimusim hujan, tapi paling tidak dengarkan suara mereka (masyarakat).

“Pemerintah harus proaktif, apa lagi saya menyimak persolan terminal para sopir angkutan pernah melayangkan aspirasinya di DPRD bahkan dikantor Bupati Muna saat itu. Jelas mereka membayar restribusi baik itu para pedagang, (akan tetapi) apa yang terjadi, keluhan mereka sampai detik ini tidak direspon,” Sorotnya.

Keluh kesah warga ini mendapat respon dari Anggota DPRD Kabupaten Muna Komisi III, La Ode Iskandar yang juga ketua Badan Legislasi ini berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan berkordinasi dengan pemerintah hal ini yang terkait Disperidag dan PU Muna.

La Ode Iskandar, Anggota DPRD Kabupaten Muna

“Memang halaman pasar sentral sangat memperhatinkan, tentu pemerintah harus ada upaya tidak perlu mengunakan anggaran APBD reguler. Saya akan berupaya berkordinasi PU dan Dispridag,” Ujar politisi asal Partai PDIP ini.

KONTRIBUTOR : BENSAR

Desain Terbaru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here